Thursday, September 30, 2021

Dua Kata Menempel Pada Diri Guru Mendidik Dan Mengajar Apa Bedanya!

September 30, 2021
 GURU adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas Dua Kata Melekat Pada Diri Guru Mendidik dan Mengajar Apa Bedanya!

BlogPendidikan.net
- GURU yakni faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang bermutu. Sehingga sukses tidaknya pendidikan meraih tujuan senantiasa dihubungkan dengan kiprah para guru. Oleh alasannya adalah itu, perjuangan-usaha yang dijalankan dalam meningkatkan kualitas pendidikan hendaknya dimulai dari kenaikan kualitas guru. Guru yang berkualitas diantaranya yakni mengenali dan mengetahui peran dan fungsinya dalam proses pembelajaran.

GURU merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keterampilan khusus. Tugas guru selaku profesi antara lain mencakup mendidik, mengajar dan melatih. Dengan kata lain, guru dituntut bisa menyelaraskan faktor kognitif, afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran.

Hal tersebut sesuai dengan amanat pasal 1 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun 2005 perihal Guru dan Dosen. Dalam undang-undang ini disebutkan guru ialah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan memeriksa peserta ajar pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Mendidik

Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang mau diajarkan. Akan namun, ia pun harus memiliki kepribadian yang berpengaruh yang membuatnya selaku panutan bagi para siswanya. Hal ini penting alasannya adalah selaku seorang pendidik, guru tidak cuma mengajarkan siswanya untuk mengetahui beberapa hal. 

Guru juga mesti melatih keahlian, perilaku dan mental anak bimbing. Penanaman keahlian, sikap dan mental ini tidak bisa sekedar asal tahu saja, namun mesti dikuasai dan dipraktikkan siswa dalam kehidupan sehari-harinya.

Mendidik yakni menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap bahan yang disampaikan kepada anak. Penanaman nilai-nilai ini akan lebih efektif jika diikuti dengan teladan yang baik dari gurunya yang mau dijadikan contoh bagi anak. 

Dengan demikian dibutuhkan siswa dapat menghayati nilai-nilai tersebut dan membuatnya bagian dari kehidupan siswa itu sendiri. Jadi peran dan peran guru bukan hanya menjejali anak dengan semua ilmu wawasan (transfer of knowledge) dan menjadikan siswa tahu segala hal. Akan namun guru juga mesti dapat berperan selaku pentransfer nilai-nilai (transfer of values).

Ada beberapa hal yang mesti diamati guru sebagai pendidik, yakni :
  1. Guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai pola bagi siswanya. Teladan di sini bukan mempunyai arti bahwa guru harus menjadi manusia sempurna yang tidak pernah salah. Guru adalah manusia umumyang tidak luput dari kesalahan. Tetapi guru harus berupaya menyingkir dari tindakan tercela yang hendak menjatuhkan harga dirinya.
  2. Guru mesti mengenal siswanya. Bukan saja perihal keperluan, cara mencar ilmu dan gaya belajarnya saja. Akan namun, guru harus mengetahui sifat, talenta, dan minat masing-masing siswanya sebagai seorang langsung yang berlawanan satu sama lainnya.
  3. Guru mesti mengatahui metode-tata cara penanaman nilai dan bagaimana memakai tata cara-tata cara tersebut sehingga berlangsung dengan efektif dan efisien.
  4. Guru harus memiliki wawasan yang luas tentang tujuan pendidikan Indonesia kebanyakan, sehingga menunjukkan arah dalam memberikan tutorial terhadap siswa.
  5. Guru harus mempunyai pengetahuan yang luas perihal bahan yang mau diajarkan. Selain itu guru mesti selalu belajar untuk menambah pengetahuannya, baik pengetahuan wacana materi-materi ajar ataupun peningkatan kemampuan mengajarnya biar lebih profesional.
Mengajar

Peran guru sebagai pengajar, kadang diartikan selaku memberikan materi pelajaran kepada siswa. Dalam posisi ini, guru aktif menempatkan dirinya selaku pelaku imposisi ialah menuangkan materi ajar kepada siswa. 

Sedangkan di lain pihak, siswa secara pasif menerima materi pelajaran yang diberikan tersebut sehingga proses pengajaran bersifat monoton. Padahal, tugas guru selaku pengajar bukan cuma menyampaikan isu, tetapi masih banyak acara lain yang harus dijalankan guru agar proses pembelajaran mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Mengajar merupakan aktivitas yang dijalankan secara sengaja dalam upaya memberikan kemungkinan bagi siswa melaksanakan proses berguru sesuai dengan planning yang telah ditentukan untuk meraih tujuan pengajaran. Kaprikornus tugas guru selaku pengajar yakni bagaimana caranya agar siswa berguru. 

Beberapa hal yang harus dikerjakan guru biar siswa berguru sebagaimana disebutkan oleh (E Mulyasa), ialah sebagai berikut :
  1. Membuat gambaran: pada dasarnya ilustrasi menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari peserta didik dengan sesuatu yang sudah diketahuinya, dan pada waktu yang serupa memberikan embel-embel pengalaman terhadap mereka.
  2. Mendefinisikan: menaruh sesuatu yang dipelajari secara terang dan sederhana dengan memakai latihan dan pengalaman serta pengertian yang dimiliki oleh penerima asuh.
  3. Menganalisis: membahas masalah yang telah dipelajari bab demi bab, sebagaimana orang menyampaikan: ‘Cuts the learning into chewable bites’
  4. Mensintesis: mengembalikan bagian-bab yang telah dibahas ke dalam sebuah desain yang utuh sehingga mempunyai arti, relasi antara bab yang satu dengan lainnya nampak terang dan setiap dilema itu tetap berhubungan dengan keseluruhan yang lebih besar.
  5. Bertanya: mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan tajam semoga apa yang sudah dipelajari menjadi lebih terperinci.
  6. Merespon: mereaksi atau menyikapi pertanyaan peserta latih. Pembelajaran akan lebih efektif kalau guru mampu menyikapi setiap pertanyaan penerima latih.
  7. Mendengarkan: mengerti akseptor ajar dan berusaha mempersempit setiap duduk perkara, serta menciptakan kesulitan nampak terang baik bagi guru maupun bagi siswa.
  8. Menciptakan akidah: akseptor didik akan menunjukkan iktikad terhadap keberhasilan guru dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar.
  9. Memberikan persepsi yang beraneka ragam: melihat bahan yang dipelajari dari banyak sekali sudut pandang dan menyaksikan dilema dalam kombinasi yang bervariasi.
  10. Menyediakan media untuk mengkaji bahan persyaratan: menunjukkan pengalaman yang beragam lewat media pembelajaran dan sumber berguru yang berafiliasi dengan materi kriteria.
  11. Menyesuaikan tata cara pembelajaran dengan kesanggupan dan tingkat kemajuan peserta latih serta menghubungkan materi gres dengan sesuatu yang telah dipelajari.
  12. Memberikan nada perasaan: menciptakan pembelajaran lebih berarti dan hidup melalui antusias dan semangat.
Dua pemahaman antara Mendidik dan Mengajar selalu searah dalam proses pembelajaran. Mendidik mempunyai arti menanamkan nilai-nilai abjad yang terkandung setiap bahan pembelajaran. Mengajar menyampaikan pesan wawasan terhadap siswa dengan melalui perencanaan dan tujuan pembelajaran.

Nah... itu beliau perbedaan Mendidik dan Mengajar. Terima kasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan gosip terupdate perihal guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.


Sumber https://www.blogpendidikan.net/

Thanks for reading Dua Kata Menempel Pada Diri Guru Mendidik Dan Mengajar Apa Bedanya!

Related Posts

Your Comments

No comments:

Post a Comment

Labels

Labels

Labels

Copyright © 2025 Blog Pendidikan. All rights reserved. Template by CB Blogger